Dua lifter tangguh Indonesia, Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Abdullah menyabet gelar juara dunia di kelas 73kg putra pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Bogota, Kolombia,Sabtu(10/12/2022)pagi WIB.
Keduanya bersaing ketat dalam pertarungan di grup neraka, karena masing-masing harus bertarung dengan lifter-lifter kelas dunia dari China, Bulgaria, dan Kazakshtan.
Rahmat Erwin Abdullah yang bertarung di Grup B berhasil meraih dua emas masing-masing di angkatan Clean and Jerk dan Total Angkatan. Pada angkatan Clean and Jerk, Rahmat Erwin Abdullah berhasil mempertajam rekor dunia dari 198kg menjadi 200kg atas nama lifter China, Shi Zhiyong yang diciptakannya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Tianjin, China pada 2019 lalu.
Rahmat menjadi lifter pertama yang mampu memecahkan rekor dunia yang bertahan selama empat tahun itu. Sedangkan pada angkatan Snatch, Rahmat meraih angkatan 152kg.
Emas kedua bagi Rahmat dipersembahkannya di kategori Total Angkatan seberat 352kg.
Sementara, Rizki Juniansyah yang bertarung di Grup A meraih emas untuk angkatan Snatch seberat 155kg, sementara pada angkatan Clean and Jerk, ia meraih perak dengan angkatan seberat 192kg.
Sementara, Rahmat Erwin Abdullah yang bertarung di Grup B juga berhasil meraih emas dan juara dunia sekaligus berhasil mempertajam rekor dunia dari 198kg menjadi 200kg atas nama lifter China, Shi Zhiyong yang diciptakannya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Tianjin, China pada 2019 lalu.
Rahmat menjadi lifter pertama yang mampu memecahkan rekor dunia yang bertahan selama empat tahun itu. Sedangkan pada angkatan Snatch, Rahmat meraih angkatan 152kg.
Sementara, Rizki Juniansyah yang bertarung di kelas A, meraih emas dengan angkatan terbaik 155kg, ia juga meraih perak untuk angkatan Clean and Jerk seberat 192kg.
Hasil kedua lifter terbaik muda terbaik Indonesia itu sebelumnya memang sudah diprediksi sejak awal.
"PABSI melahirkan dua lifter potensial, gakni Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah , yang sama-sama bertarung di kelas 73kg. Kedua mutiara itu perlu dijaga dengan baik agar kilaunya tidak pudar sebelum waktunya. Saya optimistis keduanya bisa lolos Olimpiade,"komentar Hadi Wihardja Kabid Binpres PABSI melalui pesan singkat via Whattsap.
Sementara itu, Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja mengatakan, pihaknya melakukan strategi agar kedua lifter Indonesia itu tidak bertarung di grup yang sama.
"Agar mereka enjoy karena pertarungan grup terpisah waktunya. Sehingga keduanya bisa bertarung dengan aman. Akhirnya, mereka mampu meraih yang terbaik.Saya berharap mereka kedepannya tetap konsisten dan mampu lolos Olimpiade 2024,"papar Dirja Wihardja melalui pesan singkat via Whattsap.