Apa Itu Rhabdomyolysis? Kenali Gejalanya untuk Menghindarinya

- Rabu, 16 Maret 2022 | 07:48 WIB
 (idnmedis.com/)
(idnmedis.com/)


RHABDOMYOLYSIS adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang disebabkan kerusakan dan kematian jaringan otot rangka. Sindrom ini terjadi akibat rusaknya serat-serat otot dan keluarnya isi serat tersebut ke dalam aliran darah.

Rhabdomyolysis dapat disebabkan cedera atau kondisi lain seperti penggunaan obat-obatan tertentu dan infeksi virus. Rhabdomyolysis bisa memicu komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal akut, bahkan kematian.

Gejala Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis merupakan kumpulan gejala dari kerusakan otot rangka. Gejala-gejala kondisi ini bervariasi bergantung dari penyebabnya. Namun, secara umum ada tiga gejala yang bisa menandakan kondisi ini, yaitu:

  • Nyeri otot di pundak, paha, atau punggung bagian bawah.
  • Kelemahan otot atau kesulitan menggerakkan lengan dan tungkai.
  • Urine berwarna kemerahan atau kecoklatan.

Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan oleh penderita rhabdomyolysis adalah:

  • Kelelahan
  • Muncul memar
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Detak jantung cepat
  • Muncul tanda dehidrasi
  • Penurunan kesadaran

Kapan harus ke dokter

Rhabdomyolysis perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya komplikasi.

 

Penyebab rhabdomyolysis yang bersifat traumatik adalah:

  • Cedera berat, misalnya karena kecelakaan, terjatuh, atau benturan.
  • Tekanan pada otot dalam waktu yang lama, seperti saat mengalami koma, dan kelumpuh
  • Cedera akibat sengatan listrik, sambaran petir, atau luka bakar yang serius.
  • Racun dari gigitan binatang, seperti ular dan serangga.

Penyebab rhabdomyolysis yang nontraumatik meliputi:

  • Konsumsi alkohol secara berlebihan atau penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin, kokain, ekstasi, dan LSD.
  • Konsumsi obat-obatan, seperti obat golongan statin dan antipsikotik, serta obat lain, seperti amfetamin, eritromycin, cyclosporin, dan colchicine.
  • Ketegangan otot berat, seperti akibat olahraga secara berlebihan.
  • Hipertermia atau heatstroke.
  • Gangguan mental, seperti delirium tremens.
  • Infeksi virus, seperti HIV dan herpes simpleks.
  • Sepsis akibat infeksi bakteri.
  • Kelainan metabolik, seperti ketoasidosis diabetik.

Pengobatan Rhabdomyolysis

Penanganan rhabdomyolysis akan diberikan sesuai penyebab serta tingkat keparahannya. Umumnya, pengobatan yang dilakukan untuk menangani rhapdomyolysis, meliputi:

  • Pemberian cairan infus
  • Mencukupkan cairan dengan pemberian cairan melalui infus merupakan penanganan pertama untuk membantu protein mioglobin keluar dari ginjal dan mencegah terjadinya gagal ginjal.

Pemberian obat

Dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti bikarbonat dan diuretik, untuk membantu fungsi ginjal dan menjaga keseimbangan elekrolit di dalam tubuh.

Cuci darah (hemodialisis)

Halaman:

Editor: Aba Mardjani

Tags

Terkini

Lirik Care Bebek

Rabu, 21 Desember 2022 | 15:53 WIB

Pesona Molly Caudery Atlet Lompat Galah Inggris

Rabu, 12 Oktober 2022 | 18:37 WIB
X