Direktur Sentul dan Mensos Gelar Peringatan PETA

MENTERI Sosial Idrus Marham mendukung sepenuhnya kegiatan Yayasan Pemberontakan Tentara Pembela Tanah-Air(PETA) yang diketuai oleh promotor otomotif nasional dan Direktur Sarana Sirkuitindo Utama Sentul Indonesia, Tinton Soeprapto.

Itu dikemukakan dalam acaraperingatan Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) ke-73 berlangsungdiTaman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Rabu (14/2).

“Setiap tahun kita memperingati secara rutin kegiatan ini untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan anak muda sebagai generasi penerus bangsa,” jelas Ketua Yayasan PETA Tinton Suprapto kepada wartawan di TMP Kalibata usai upacara.

Peristiwa yang terjadi pada 14 Februari 1945 itu menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan yang patut untuk dihargai.

Kisah para pejuang pemberontakan tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar, Jawa Timur, terhadap tentara Jepang, menjadi salah satu bukti akan perjuangan para pahlawan yang berkorban demi Bumi Pertiwi.

Mengutip sambutan Menteri Sosial Idrus Markam yang hadir juga dalam acara itu, yang menyatakan bahwa tidak perlu minta dukungan pemerintah, tapi dengan sendirinya pemerintah mendukung sejarah wawasan kebangsaan dan harus dihormati.

Menurut Tinton, sekarang ini lebih baik bicara prestasi yakni membangun NKRI secara profesional.

“Seluruh anak-anak PETA sejak lahir sudah kaya. Bukan kaya duit, tapi kaya prinsip dan konsep. Sebut saja Bung Karno, Jenderal Sudirman, Soeharto, serta mantan-mantan KSAD banyak yang berasal dari PETA,” ungkap Tinton, yang dikenal juga di dunia otomotif Indonesia.

Harapan Tinton sebagai Ketua Yayasan PETA, generasi-generasi penerus PETA ini agar terus mengawal sejarah PETA dan memberikan tempat yang terbaik. Seperti dari Sumatera Selatan, Bali dan Madura sebagai panutan masyarakat dan lingkungan.

“Saya yakin salah satu dari generasi dari PETA  akan menjadi pemimpin di Indonesia.