Kroasia, runner-up dari edisi Piala Dunia sebelumnya, akan melawan Maroko pada Rabu(23/11)di Stadion Al Bayt.
Kedua tim telah diundi bersama Belgia dan Kanada di Grup F yang rumit. Maroko lolos ke Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut, meskipun musim 2018 mereka berakhir di babak penyisihan grup.
Kroasia bermain di Piala Dunia ketiga berturut-turut dan, setelah finis sebagai runner-up di edisi sebelumnya, mereka diharapkan tampil baik di Qatar.
Kedua tim menuju pembuka laga mereka dalam performa bagus dan tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Maroko memiliki empat kemenangan dalam periode itu sementara Kroasia meraih lima kemenangan.
Maroko mengalahkan Georgia 3-0 dalam pertandingan pemanasan mereka pada Kamis lalu, berkat gol dari Youssef En Nesyri, Hakim Ziyech, dan Sofiane Boufal. Kroasia memainkan pertandingan ketat melawan Arab Saudi pada hari Rabu, dengan Andrej Kramaric mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Head-to-Head:
Kedua tim akan bertemu untuk kedua kalinya. Ini akan menjadi pertemuan pertama kedua belah pihak dalam pertandingan resmi, karena satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya terjadi di Trofi Hassan II, sebuah turnamen persahabatan pada 1996.
Pertandingan berakhir 2-2 di waktu reguler dan harus diputuskan melalui adu penalti. Kroasia keluar sebagai pemenang dalam adu penalti, mengamankan kemenangan 7-6.
Maroko gagal mengamankan kemenangan di edisi 2018, menderita dua kekalahan dan bermain imbang dalam tiga pertandingan penyisihan grup mereka.
Kroasia memainkan tujuh pertandingan di edisi 2018 dan tidak terkalahkan dalam perjalanan mereka ke final. Mereka memenangkan empat pertandingan dan bermain imbang beberapa kali sebelum menderita kekalahan 4-2 melawan Prancis.
Maroko menjaga clean sheet dalam empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, mencetak tujuh gol dalam periode itu. Kroasia memiliki tiga clean sheet atas nama mereka dalam lima pertandingan terakhir mereka, mencetak delapan gol dalam periode itu.
Maroko telah gagal memenangkan sembilan dari 10 pertandingan terakhir mereka di Piala Dunia FIFA.
Atlas Lions memiliki skuad yang kuat, dengan sebagian besar pemain tim utama mereka bermain di beberapa liga top Eropa. Mereka gagal memenuhi potensi mereka di turnamen internasional dan di Piala Afrika tahun lalu, mereka tersingkir di perempat final. Mereka akan berusaha untuk menghindari label underachiever dalam kompetisi ini.
