PESEPAKBOLA kondang Brasil, Neymar, dijadwalkan masuk meja persidangan pekan depan dengan dugaan penggelapan dan korupsi transfernya dari Santos ke Barcelona pada tahun 2013.
Demikian dikatakan perusahaan investasi Brasil, DIS, Kamis (13/10) waktu setempat. Dalam tuntutannya, DIS menyebutkan Neymar terancam hukuman penjara 5 tahun.
Selain Neymar, figur lain yang masuk dalam tuntutan hukum itu adalah ayahnya, kedua klub, mantan presiden Barca Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, dan mantan presiden Santos Odilio Rodrigues.
Kasus ini bermula dari pengaduan DIS, yang memiliki 40 persen hak atas diri Neymar ketika dia masih di Santos. DIS menduga mereka kehilangan bagian yang sah dari transfer karena nilai sebenarnya dari kesepakatan itu dikecilkan.
Kasus ini sudah diperkarakan pada 2017. Ketika itu, Neymar membantah tuduhan namun kalah dalam banding di Pengadilan Tinggi Spanyol pada 2017.
Baker McKenzie, yang akan membela Neymar dan keluarganya dalam persidangan, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan berargumen bahwa pengadilan Spanyol ‘tidak memiliki yurisdiksi untuk menuntut keluarga Neymar’ karena transfer tersebut melibatkan warga negara Brasil di Brasil.
Jaksa Spanyol menuntut hukuman penjara dua tahun untuk Neymar dan pembayaran denda €10 juta (sekitar Rp151 miliar) ditambah hukuman penjara lima tahun untuk Rosell dan denda €8,4 juta (Rp126,6 miliar) untuk Barcelona.
DIS juga menuntut penjara untuk Rossell dan Bartomeu dengan total tuntutan €149 juta (lebih dari Rp2,2 triliun)
DIS memperoleh 40 persen hak Neymar ketika Neymar berusia 17 tahun dengan imbalan €2 juta. Dikatakan bahwa penjualan pemain ke Barcelona jauh di bawah nilai pasar sebenarnya.
DIS menerima 40 persen saham dari sisa 17,1 juta euro yang dibayarkan Barcelona kepada Santos.