SEBAGAI pelatih tim bulutangkis nasional Malaysia, Rexy Mainaky, mantan pebulutangkis legendaris Indonesia, pernah merasakan begitu pahitnya kegagalan.
Itu terjadi 12 tahun lalu di Kejuaraan Bulutangkis Dunia. Ketika itu, 2010 di Paris, Prancis, Rexy membawa ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, ke final. Tapi, berhadapan dengan pasangan Cina Fu Haifeng/Cai Yun, Kean Keat/Boon Heong menyerang 18-21, 21-18, 14-21.
Rexy, yang kembali bergabung sebagai pelatih tim nasional Malaysia, membopong Aaron Chia/Soh Wooi Yik ke final.

Buat Rexy, situasinya bisa jadi lebih dilematis karena pemain Malaysia itu berhadapan dengan pemain Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kemenangan bagi Ahsan/Hendra sangat berarti sebagai kado HUT ke-77 Republik Indonesia.
Tapi, Rexy nampaknya memilih bersikap profesional. Apalagi, Aron/Soh juga menginginkan gelar sebagai kado HUT ke-65 Kemerdekaan Malaysia.
Maka, itulah yang terjadi di final. Aaron/Soh memenangkan pertandingan relative mudah 21-19, 21-14 dalam waktu 40 menit. Kemenangan itu jadi sejarah bukan cuma bagi Aaron/Soh, tapi juga Malaysia. Ini jadi gelar pertama Malaysia di Kejuaraan Dunia.
Aaron/Soh didorong Rexy untuk fokus pada pertandingan. Aaron/Soh membayar kepercayaan Rexy. Rexy pun membayar utang kegagalan 12 tahun lalu dengan sempurna.
Artikel Terkait
Sirkuit Nasional – Pebulutangkis PB Djarum Jadi Juara Umum Jawa Barat Open 2022
The Daddies Gagal Rebut Gelar Keempat, Kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik
Hasil Final BWF World Championships 2022, Minggu (28/8)
Ahsan/Hendra Persembahkan Medali Perak: Ini Komentarnya
Aaron/Soh Juara Dunia, Rexy Mainaky Bayar Utang 12 Tahun Lalu atas Malaysia