KEBERHASILAN cabang olahraga tenis meja meraih empat medali perunggu di SEA Games 2017 di Malaysia sungguh di luar dugaan.
Karena selama ini banyak yang meragukan Vicky Supit dan kawan-kawan bakal meraih medali karena induk organisasi olahraga ping pon ini dalam kondisi konflik atau dualisme.
" Hasil ini sungguh diluar dugaan. Saya bangga dengan perjuangan atlet tenis meja di SEA Games kali sini," ujar Ketua PP PTMSI, Oegroseno, Senin(4/9).
Ia menambahkan, hasil ini juga merupakan buah dari program pembinaan yang berjalan dengan baik. Terbukti, skuad tenis meja di SEA Games kali ini rata-rata berusia dibawah 12 tahun.
" Setelah ini kami akan fokus ke Asisn Games. Kami akan mengagendakan try out ke luar negeri," kata mantan wakapolri ini.
Sementara manager tim Hanif Rusdji mengatakan tenis meja sudah memenuhi target yang diinginkan.
"Dibandingkan SEA Games 2013 yang tanpa medali, hasil kali ini jauh lebih baik dengan empat medali perunggu." ungkap Hanif.
Ia mengungkapkan, Pelatnas tenis mejja sendiri baru dimulau pada bulan Februari 2017. Kemudian melakukan pemantapan di Karang Anyar 3 bulan dan try out ke ke juaraan asia di Vietnam dan Kejuaraan dunia di Jerman. " Terakhir seluruh atlet kami kirim selama 1 bulan ke China. Program disana bukan program latian biasa, tapi setiap hari disuguhi latian tanding," katanya.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, setelah SEA Games pihaknya akan tetap melakukan evaluasi melalui progam promosi dan degradasi. Sebab, hasil SEA Games ini merupakan batu loncatan untuk Asian Games dan SEA Games 2019 di Filipina.