Bagaimana Bob Arum Membanding-bandingkan Tyson Fury dan Muhammad Ali? Ini Katanya

 
“KEDUANYA sama-sama ekstrovert (terbuka),” ujar promotor Bob Arum ketika ditanya soal Tyson Fury dan almarhum petinju legendaris Muhammad Ali.

“Ali luar biasa terbuka, tapi mereka berbeda. Bicara Fury kita bicara soal pertunjukan (about the show), sedangkan Ali adalah pertunjukan itu sendiri (on the show), dan ia selalu membawa pesan.”

“Ali punya pengaruh di dunia di mana atlet lain tak bisa benar-benar seperti dirinya. Jadi, tidak fair membandingkan Tyson Fury dan Muhammad Ali dalam hal ini. Tapi, di sisi lain, mereka adalah dua petinju terbesar yang pernah ditemukan para promotor,” tambah Arum.

Pembicatraan ini berkembang dari keinginan Arum untuk segera melihat Tyson Fury bertarung dengan Oleksandr Usyk.

Fury juara kelas berat WBC, sedangkan Usyk juara kelas berat WBA/IBF/WBO. Dunia menginginkan duel unifikasi sekaligus penentuan status undisputed kelas berat.

Fury sendiri akan bertarung dengan Derek Chisora pada 3 Desember di London atau 4 Desember di Indonesia.

Dengan keyakinan Fury akan memenangkan trilogi dengan Chisora, lawan berikut yang wajib dihadapi Fury adalah Oleksandr Usyk.

“Kita semua bersahabat. Saya bersahabat dengan Usyk, promotornya, manajernya. Jadi, kita bisa bicara,” ujar Arum.

“Saya tidak berpikir negosiasi akan sangat sulit. Saya pikir itu akan bersatu dengan sangat cepat. Satu-satunya yang menghalangi adalah Chisora,” kata Arum tentang pertarungan Fury vs Usyk.

Maksudnya, Chisora bisa saja mendapatkan lucky blow dan menjatuhkan Fury. Tapi, di atas kertas, Chisora yang sudah 2 kali kalah dari Fury, kali ini pun akan dikalahkan Fury.

“Saya setuju. Semua orang menginginkan duel itu [Fury vs Usyk], dan kita akan mewujudkannya kecuali ada intervensi dari Chisora.”

Ditambahkan Arum, Fury adalah asset dunia yang bisa dinikmati pecinta tinju dalam beberapa tahun ke depan. Kenikmatan yang pernah dialami pecinta tinju di era Muhammad Ali dalam nuansa yang sedikit berbeda.***