ROBERT Helenius (31-4-0, 20 KO) menyatakan dirinya makin serius mempertimbangkan pensiun setelah dipukul KO Deontay Wilder ronde 1 di Barclays Center, Brooklyn, New York, 15 Oktober.
Sebelum kekalahan itu, karier Helenius, 38 tahun, seperti akan menapak naik ketika ia dua kali menghentikan Adam Kownacki, Maret 2020 dan Oktober 2021. Status Helenius ketika itu juara kelas berat WBA Gold.
Dengan dua kemenangan itulah Robert Helenius, The Nordic Nightmare, optimis bisa mengalahkan Deontay Wilder untuk kemudian bertarung dalam laga perebutan gelar dunia.
Tapi, harapan dan ambisi Helenius buyar seketika setelah sebuah jotosan telak Wilder pada wajahnya membuatnya terjengkang dan terkapar.

Kekalahan itu sekaligus membuat Helenius, petinju berkewarganegaraan Finlandia/Swedia kelahiran Stockholm, tak yakin dengan masa depannya di ring tinju bayaran.
“Saya tak bisa katakan belum,” kata Helenius kepada Blue Blood Sports TV soal rencananya pensiun. “Waktu yang akan bicara.”
Robert Helenius dan Deontay Wilder pada dasarnya bersahabat karena Helenius sempat menjadi sparring partner Wilder jelang pertarungan ketiga dengan Tyson Fury. Kekalahan itu menyakitkan buat Helenius, tapi Helenius juga mengaku berterima kasih atas apa yang diberikan Wilder untuk kehidupannya yang lebih baik.

“Saya tak apa-apa. Saya sedikit sedih karena saya pikir bisa bertarung lebih baik. Ia menghantam saya, itulah tinju, ia orang baik. Saya sangat menghormatinya. Saya senang karena kalah dari dia.”