Impian kontingen Karate DKI untuk meraih gelar juara umum di Kejurnas Karate Piala Ketua Umum PB Forki selangkah lagi menjadi kenyataan.
Hingga hari ketiga pelaksanaan pertandingan tersebut yang menggelar empat katagori yakni Kadet, Yunior, U-21 dan Senior anak-anak Ibukota memimpin sendirian klasemen pengumpulan medali dengan 9 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu.
Posisi kedua ditempati Sumut yang mengemas 4 emas, 2 perak dan 4 perunggu. Berada di posisi ketiga KKI yang mendapat 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Salah satu perguruan karate terkuat yakni Inkai tercecer di posisi keempat dengan 3emas, 5 perak dan 7 perunggu.
Posisi kelima ditempati INKANAS yang mengemas 3 emas, 5 perak dan 6 perunggu. Jawa Barat menguntit di posisi 6 mengumpulkan 2 emas, 6 perak dan 5 perunggu.
Pertandingan pada Kamis (6/20) memasuki pertandingan terakhir di nomor Senior. Beberapa kelas akan diikuti karateka nasional Masih ada kesempatan bagi DKI untuk menambah medali baik di nomor Kata maupun kumite.
Sementara itu pada laga hari ketiga yang mempertandingkan katagori U-21, DKI memborong tiga medali emas masing masing di kelas kumite -65 kg putri atas nama karateka Ceyco Hutagalung.
Ceyco yang juga anggota Timnas Karate Indonesia pada pertandingan yang dilangsungkan di Hall Universitas Negeri Padang (UNP) Rabu (5/10) tak perlu mengeluarkan keringat terlalu banyak. Ia dengan mudah menaklukkan karateka Ratna dari Inkai dengan skor 8-0.
Kemudian medali lainnya dipersembahkan oleh Muhammad Miguel Lionel Putro yang tampil di kelas kumite -75 kg. Ia mengalahkan karateka asal Bali, Komang Pandu Wiratama dengan skor 4-2.
"Kondisi saya sebetulnya kurang fit bener. Betis saya sebelum bertanding ketarik. Disamping juga tubuh saya agak dingin karena kelamaan nunggu pertandingan. Bersyukur saya bisa memenangkan pertandingan," ujar jebolan PPOP Ragunan yang kini kuliah di Bina Nusantara.
Sedang emas ketiga didapat dari karateka Fiftari Amelza yang berlaga di kelas -55 kg putri.
Sayang seharusnya kontingen DKI bisa meraih medali emas di kelas kumite -85 kg. M. Rafly yang sudah memimpin lima angka dapat disamakan oleh lawannya dari Inkanas.
Dalam laga seru jual beli pukulan dan tendangan Rafly menyerah 14-15 dari lawannya.
"Tenaga saya sudah habis terkuras sehingga saya tidak bisa mempertahankan keunggulan,"ucap Rafly yang ingin turun kelas menyesuaikan tinggi badannya.
"Kalau boleh pilih saya ingin pindah kelas main di kelas 75kilogram saja,"harapnya.
