HIDUP dan kehidupan Siventahi Nontshinga, juara kelas terbang ringan IBF asal Afrika Selatan, dipastikan berubah 180 derajat.
Perubahan itu terjadi sejak Nontshinga (11-0-0, 9 KO) memenangkan gelarnya secara dramatis melawan Hector Flores di Centro de Usos Multiples, Hermosillo, Meksiko, Sabtu pekan lalu.
Untuk bisa tiba di sana saja Nontshinga harus terbang tak kurang dari 14.606km jauhnya. Namun, perjuangan itu sudah mendapatkan bayaran sepadan ketika ia dinyatakan menang angka split atas Flores dan merebut gelar lowong kelas terbang ringan IBF.
Pada duel itu, Nontshinga menjatuhkan Flores di ronde 2 dengan pukulan kanan yang keras. Namun, Hector Flores yang marah memberikan perlawanan keras dan mampu menghantam tubuh Nontshinga pada ronde 4.

Benturan kepala yang menyisakan luka pada dahinya di ronde 5 juga tak menghentikan Flores untuk terus menyerang Sivenathi Nontshinga. Serangan-serangan itu hebatnya terus dijawab Nontshinga yang dijuluki ‘Special One’.
Kecepatan pertarungan tak berkurang di 6 ronde terakhir membuat duel ini masuk kandidat Fight of the Year 2022. Kedua petinju bertarung gagah berani hingga akhir ronde dan juri memenangkan Nontshinga dengan skor 116-111, 112-115, 114-113. Seorang juri memenangkan Flores.
Ganjaran setimpal diterima Sivenathi Nonsthinga. Pekan ini, Nontshinga, 23 tahun, membubuhkan tanda tangannya di atas kertas kontrak promosi dengan Eddie Hearn dan Matchroom Boxing.
“Saya sangat bahagia bisa bergabung dengan salah satu promotor terbaik dunia,” ujar Nontshinga.

“Saya menikmati momen kemenangan ini. Bukan untuk diri saya sendiri, tapi juga negara saya karena saya jadi satu-satunya juara dunia yang sah asal Afrika Selatan. Saya senang jika mendapat kesempatan bertarung mempertahankan gelar di kampung halaman saya di Afrika Selatan,” ujar petinju kelahiran Newlands, Eastern Cape, Afsel, 3 Desember 1998, ini.
Kemenangan Nonsthinga juga menjadi viral terkait kata-kata pelatih Colin Nathan di ronde 9, ketika duel menyisakan 3 ronde atau 9 menit.
“Saya melayang ke bulan,” ujar Nathan. “Tujuh tahun lalu, Sive datang kepada saya sebagai bocah amatir 15 tahun dan meminta bergabung dengan saya.”
“Saya menangani Sive dalam 4 tahun terakhir, membantu pelatihan dan manajemen. Saya mulai menanganinya secara langsung pada Januari 2022 setelah ayahnya yang sebelumnya jadi pelatihnya, meminta saya menangani Sive sepenuhnya.”

Artikel Terkait
Hasil Tinju Dunia – Sivenathi Nontshinga Juara Baru IBF, Satu-satunya dari Afrika Selatan
Manny Pacquiao Bertarung Lagi, Ini 2 Lawan yang akan Dihadapinya
Setelah Gilberto Ramirez, Dmitry Bivol Kejar Artur Beterbiev, bukan Rematch Canelo Alvarez
Jadwal TInju Dunia -- Jelang Duel Lawan Dmitry Bivol, Ini Kata Gilberto Ramirez