NAMA Canelo Alvarez bisa dikatakan menjulang setinggi langit pada 2021. Tapi, tahukah Anda bahwa 1 kekalahan bisa membalikkan keadaan ke titik terendah?
Paling tidak, begitulah pendapat Mauricio Sulaiman, Presiden WBC, jelang pertarungan Canelo dan Gennady Golovkin pada trilogi 17 September di Las Vegas.
Kehebatan Canelo seperti kita ketahui, runtuh begitu ia kalah dari Dmitry Bivol dengan angka saat ia diyakini bisa merebut gelar kelas berat ringan WBA di tangan Bivol.
Itu kekalahan kedua Canelo setelah sebelumnya, di usia 23, ia kalah dari Floyd Mayweather Jr yang sedang berkampanye menjadi ‘Best Ever’.
Ada desakan agar Canelo melakukan rematch segera dengan Bivol. Tapi, Canelo ternyata pilih trilogi dengan Gennady Golovkin. Ada semacam keinginan Canelo untuk bertarung dengan Golovkin di usia Golovkin belum lebih dari 40 tahun.
Pertarungan ini mempertaruhkan sabuk gelar Canelo Alvarez sebagai juara undisputed kelas menengah super (WBA/WBC/IBF/WBO). Golovkin sendiri saat ini menyandang status juara kelas menengah WBA/IBF/IBO.
Menurut Mauricio Sulaiman, ini jadi pertarungan supergenting buat Canelo. Duel yang wajib ia menangi.
“Canelo sangat terpukul dengan kekalahan dari Bivol,” kata Sulaiman kepada wartawan Tono de Valdes. “Jika ia kalah dari Gennady Golovkin pada 17 September, akan sangat sulit baginya untuk kembali berada pada status di mana ia berada sebelumnya.”
“Ia mengambil risiko besar ketika ia naik kelas [berat ringan] untuk berhadapan dengan lawan yang belum terkalahkan [Dmitry Bivol] dan kalah. Ia kini mengambil segala risiko dengan pertarungan melawan Golovkin.”
Pada pertarungan pertama, 16 September 2017, pertarungan berakhir split draw kontroversial, di mana Golovkin dipandang layak sebagai pemenang.
Pada rematch, 15 September 2018, Canelo Alvarez hanya menang angka mayoritas, bukan angka mutlak. Ia gagal menang KO.
Kini, 17 September 2022, Canelo kembali berhadapan dengan Gennady Golovkin yang sudah berusia 40 tahun sementara Canelo baru 32 tahun. Selain jauh lebih muda, Canelo juga bertarung di kelas idealnya, sementara Golovkin belum pernah bertarung di kelas menengah super. Sepanjang kariernya, Golovkin hanya bertarung di kelas menengah.
Jelas Canelo jauh diunggulkan. Karena itu, jika Canelo kalah dari Golovkin, tamatlah sudah nama besar Canelo.***
Artikel Terkait
Setelah 30 Bulan Nganggur, Tevin Farmer Naik Ring Lagi 12 Agustus
Ini Kata Usyk dan Joshua Jelang Jadwal Tinju Dunia Mereka 20 Agustus
JADWAL TINJU DUNIA – Partai Lengkap Rematch Usyk Vs Joshua
Duel Ramla Ali Vs Crystal Garcia Nova Jadi Duel Pertama Tinju Wanita di Arab Saudi
Ali Akhmedov Dipertemukan dengan Gabriel Rosado, Undercard Canelo Vs Golovkin