CANELO Alvarez menjadikan kekalahannya dari Dmitry Bivol sebagai ‘masalah pribadi’ dan karenanya rematch menjadi prioritasnya setelah trilogi dengan Gennady Golovkin, 17 September.
Menurut Promotor Eddie Hearn, fokus Canelo (57-2-2, 39 KO) pada rematch dengan Bivol bukan lagi sekadar merebut gelar, tapi membasuh sakit hatinya karena kalah di pertemuan pertama, Mei 2022.
Kekalahan itu mencoreng reputasi Canelo, membuat legasinya cacat.
Satu hal yang dapat dipelajarinya dari kekalahan pertama adalah takkan lagi melontarkan pukulan tunggal. Ia harus memperbanyak serangan melalui pukulan kombinasi.
Baca Juga: Begini Kata Canelo Alvarez Soal Kekalahan dari Dmitry Bivol
Yang kedua, ia harus mengefektifkan jab. Ketiga, jangan dekat-dekat dengan tali ring.
Namun, untuk sementara, Canelo akan fokus pada Gennady Golovkin di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Trilogi ini juga penting karena draw di pertemuan pertama dan Canelo menang angka mayoritas di pertemuan kedua. Jika terlalu fokus pada rematch dengan Bivol, Canelo bisa gagal paham pada pentingnya trilogi dengan Golovkin.
Baca Juga: Ini 3 Calon Lawan Dmitry Bivol Setelah Canelo Pilih Trilogi dengan Golovkin
Apalagi, Golovkin punya motivasi besar. Melalui pukulan kerasanya, Golovkin juga ingin balas dendam atas kekalahannya dari Canelo.
Jika menang atas Golovkin dan juga menang atas Bivol, lawan berikutnya buat Canelo kemungkinan David Benavidez.
“Saya kira dari sisi postur tubuh, Benavidez jadi duel besar buat Canelo dibandingkan dengan Jermall Charlo,” kata Hearn.***
