HINGGA pertarungan ke-9, karier Evan Holyfield diprediksi cemerlang di kelas menengah ringan. Tapi, petaka datang ketika Jurmain McDonald, petinju journeyman yang mengaku petugas listrik sebagai pekerjaan paruh waktunya, mengalahkannya pada 14 Mei.
“Itu pengalaman yang cukup memalukan bagi saya,” kata Evan, anak tengah petinju legendaris Evander Holyfield, mengatakan kepada Bad Left Hook setelah dua pekan melakukan refleksi.
Evan kalah KO ronde 2 di KIA Forum, Inglewood, Los Angeles.
“Ada pelajaran besar yang bisa didapat, tetapi yang paling penting adalah apa yang saya lakukan selanjutnya.”
“Tidak seorang pun – termasuk saya – menduga ini akan terjadi. Tapi, setiap juara melewati tantangan dan saya tidak berbeda.”
Evan mengakui hal itu terjadi karena kesalahannya, agak meremehkan McDonald. Padahal, dalam pertarungan menghadapi siapa pun, Anda harus 100 persen fokus.
“Menjaga pertahanan adalah pelajaran pertama yang harus Anda pelajari di tinju, di situlah saya salah. Mata Anda tak boleh lepas dari kepalan tangan lawan selama 3 menit penuh. Itu sangat mendasar.”
Penyesalan dan tekad untuk terus maju campur aduk dalam benak Evan. Tapi, ia juga meragukan persiapannya di pertarungan ke-10 itu.

Ia mengaku berlatih di dataran tinggi di Colorado Springs bersama pelatih Mike Stafford didampingi petinju berpengalaman seperti Adrien Broner dan Rau’shee Warren.
Artikel Terkait
Kabar dari New Jersey: Evan Holyfield Hanya Menang Angka atas Chris Collins
Evan Holyfield Tempa Diri di Udara Tipis di Colorado Springs Jelang Duel 14 Mei
Remehkan Lawan, Evan Holyfield Dipukul Jatuh Journeyman Jurmain McDonald di Inglewood
Jurmain McDonald, Petinju yang Pukul KO Evan Holyfield, Ternyata Petugas Listrik
Tukang Listrik yang Pukul KO Evan Holyfield Dapat Bayaran Rp109,6 Juta