SETELAH kalah dari Dmitry Bivol dalam pertarungan perebutan gelar kelas berat ringan WBA, posisi Canelo Alvarez melorot dari peringkat 1 Pound-for-Pound majalah Ring ke peringkat 6.
Canelo, seperti ditulis Sean Jones di boxingnews24.com, masih merasa dirinyalah yang terbaik.
Cara Bivol (20-0-0, 11 KO) mengalahkan Canelo (57-2-2, 39 KO) kemungkinan menjadi dasar Ring menurunkan Canelo dari #1 ke #6. Bivol lebih mengandalkan tekniknya ketimbang power-nya.
Dalam duel itu, Canelo tak memperlihatkan skill mumpuni sebagaimana layaknya petinju #1 Pound-for-Pound (P4P), atau setidaknya setara dengan petinju 5 Besar.
Pada pertarungan itu, Canelo sepertinya kekurangan dalam hal: IQ ring, kondisi fisik, jab, mobilitas, dan pukulan kombinasi.
Pertarungan-pertarungan Vasiliy Lomachenko bisa disebut sangat teknis. Jika membandingkan penampilan Canelo saat lawan Bivol, Canelo memang kalah teknik dibandingkan Lomachenko.
Permainan Canelo terlihat simplistic, sederhana. Maju, mundur, dengan pukulan keras tinggal. Ia gagal melemparkan pukulan kombinasi dan work rate-nya rendah.
“Katakan kepada saya petinju mana yang menaik-turunkan bobotnya dengan tekad meraih sesuatu yang berbeda,” kata Canelo di DAZN Boxing mengenai peringkatnya yang turun drastic itu.
“Saya berani ambil risiko apa saja untuk membuat sejarah padahal tak seharusnya juga itu saya lakukan. Jadi, secara pribadi, saya merasa masih yang terbaik dunia.”
Risiko yang tak diperhitungkan Canelo mungkin penurunan peringkat itulah. Pasalnya, dalam 4 tahun terakhir naik-turun kelas, Canelo bertarung dengan lawan-lawan yang secara teknis memang di bawahnya, atau usianya sudah tidak muda lagi.
Jadi, berhadapan dengan Bivol, Canelo seperti kena batunya.
Artikel Terkait
Jadwal Tinju Dunia 5 Juni Lengkap, Triple Header di Marvel, Kambosos Jr Vs Haney
Resmi, Duel Canelo Alvarez Vs Gennadiy Golovkin 17 September 2022
Trilogi Canelo-Golovkin Resmi, Siapa Lawan Dmitry Bivol Berikutnya?
Canelo Alvarez Sumpah akan Lakukan Rematch dengan Dmitry Bivol