DI atas ring, Gervonta Davis bisa dengan mudah menghindari pukulan lawan. Dalam kehidupan nyata, Davis tetap manusia biasa yang tak bisa menghindari jerat hukum.
Sebagai petinju Davis nampaknya harus menunda aktivitasnya karena ia wajib menjalani hukuman 60 hari di dalam penjara. Itu akibat ia melanggar ketentuan pengadilan Baltimore menyusul kasus tabrak lari yang melukai 4 orang pada November 2020. Dari 4 korban itu, satu di antaranya seorang wanita hamil yang mengalami luka di lututnya.
Hukuman bagi Davis sebenarnya berlaku 90 hari berupa hukuman rumah, 3 tahun masa percobaan, dan 200 jam kerja sosial. Pascaduel lawan Ryan Garcia, 22 April, ia mendapatkan perintah menjalani hukuman 90 harinya.
Penahanan rumah sendiri diberikan kepada Davis karena menolak masuk penjara. Ia akan menjalani hukuman di sebuah penthouse seharga 3,4 juta dolar AS miliknya di Baltimore yang merupakan kota kelahirannya. Selain di penthouse, ia juga menjalani hukuman di sebuah hotel mewah Four Season dengan rating 9.7 di booking.com.
Tapi, kemewahan itu ternyata masih tak cukup bagi Davis. Ia dikabarkan masih melakukan pelanggaran dalam sidak yang dilakukan pengadilan. Tak disebutkan secara rinci pelanggaran apa yang dilakukan.
Yang pasti, Davis akhirnya tak punya pilihan. Selama 2 bulan ke depan, ia dipaksa berada di balik jeruji besi. Takkan ada aktivitas tinju sampai Agustus buat Davis.***