Hadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang, Pengprov Forki (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) DKI menyiapkan karateka terbaiknya.
Ada sembilan atlet yang mendapat porsi serius guna mendapat pembinaan yang lebih baik. Meski tak tertutup kemungkinan ada nama lain yang bakal masuk dalam skuad team karate DKI menghadapi pesta olahraga multi even nasional tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Tim Karate DKI Donny saat bincang-bincang dengan wartawan di Gedung KONI DKI, Selasa (7/3).
"Memang ada sembilan karate yang kita persiapkan dengan serius untuk menghadapi PON tahun 2024 nanti di Aceh-Sumut. Dari sembilan karateka itu tujuh diantaranya saat ini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia yang dipersiapkan menghadapi SEA Games di Kamboja 2023 di bulan Mei ini," jelas Donny didampingi asisten pelatih Idris Gusti.
Namun Donny mengelak menyebutkan nama nama sembilan karate dimaksud. "Pokoknya mereka potensial meraih medali emas," kilahnya.
Menyoal bakal adanya pembatasan usia yang bakal diputuskan pada rapat kerja PB Forki Maret ini, Donny mengatakan tidak menjadi masalah. "Kita sudah menyiapkan pengganti apabila ada pembatasan usia. Penggantinya pun tak jauh berbeda kemampuannya. Dua penggantinya saat ini merupakan atlet lapis satu," jelasnya.
Menurut informasi ada kemungkinan usia atlet karate akan dibatasi paling tinggi usia 27 tahun.
Sementara dua atlet karate DKI yang sudah memasuki usia di atas 27 tahun yakni Devina Dea dan Tebing Hutapea.
Dalam kesempatan itu Donny juga menjelaskan karateka DKI akan tampil di PON Mini Cabor Beladiri yang bakal di helat di Solo.
"Untuk siapa yang akan diturunkan masih akan kita bicarakan dalam rapat pengurus. Apakah karateka pelatda ataukah karateka pelapis. Bagi kami turnamen ini hanya sebagai mengintip kekuatan lawan," ujar mantan karateka nasional -60 kg itu.
Ia lebih menekankan karateka DKI bisa berjaya nanti di babak kualifikasi PON yang akan dilangsungkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada September mendatang
Menyoal uji coba, Donny akan memilih Sulsel yang cukup kuat di nomor Kata. Selain Sulsel, Bali juga menjadi prioritas uji coba.
"Bali dikenal memiliki karateka yang cukup kuat. Jadi sangat cocok bagi karate DKI mengasah mental," jelasnya.
Selain itu Donny berharap KONI DKI bisa meluluskan permintaan berlatih tanding di Jepang. 'Bukan dengan Timnasnya tapi dengan klub kuat disana dan saya ada linknya. Kalau dengan Timnas mereka sangat pelit berbagi ilmu. Paling juga hanya belajar basic saja. Beda dengan klub mereka akan dengan senang hati berbagi ilmu mana yang kurang dan mana yang harus diperbaiki. Itu mereka kasih semua," katanya.